Senin, 05 Mei 2008

LATAR BELAKANG

Dibalik terjadinya bencana tsunami /gempa bumi yang sangat dasyat dan konflik berdarah tiga dekade lebih yang telah merenggut jutaan nyawa serta menghancurkan peradaban, harta benda masyarakat Aceh, ada rahmat dan anugerah yang dilimpahkan Allah SWT dengan lahirnya nota kesepahaman antara GAM dan RI/UUPA Nomor 11 tahun 2006 yang ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 di Helsinski Finlandia. Amin.

Dengan mengucapkan, Bismillahnrirohman nirrohim, dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang. Maka berdirilah Lembaga Atjeh Internasional Indonesia ( LAII ), dengan akta notaris No.20- tanggal 05 Juli 2007 dan surat keterngan terdaftar dari Badan kesbang dan linmas Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

LAII adalah sebuah fasilitator / lembaga swadaya masyarakat ( lsm ) yang bergerak dibidang pendidikan nonformal, Bahasa Asing, sosial budaya dan pariwisata. LAII telah mensosialisakan diri kepada lembaga-lembaga Internasional dan nasional tentang kegiatan pelatihan bahasa Jerman (asing) di seluruh Nanggroe Aceh Darusallam. Maksud dan tujuan LAII adalah menjaga perdamaian dan memberikan hak pendidikan khusus kepada seluruh masyarakat Aceh yang memenuhi kreteria dan lulus seleksi sesuai dengan yang diprioritaskan. LAII memproritaskan masyarakat yang cinta SEJARAH, SENI, PARIWISATA BUDAYA serta INTEGRITAS dan DEDIKASI tinggi dari korban konflik, tsunami, miskin serta siswa usia sekolah yang berprestasi dan mempunyai POTENSI KECERDASAN DAN BAKAT ISTIMEWA secara GRATIS. Masyarakat tersebut harus segera diselamatkan jiwa dan semangat hidupnya tanpa program terbatas, melainkan pendidikan yang membantu mereka sampai pulih dan berhasil hingga dapat mandiri, karena dampak bencana yang mereka alami belum tentu sanggup kita alami.

Disamping itu kegiatan ini adalah implementasi isi nota kesepahaman Helsinski dibidang pendidikan, yang diharapkan masyarakat seluruh dunia. LAII komit memberikan pelatihan-pelatihan serta menghidupkan kembali jiwa raga yang terpuruk, semangat yang hilang, lemahnya mental dan putus harapan akibat terkena bencana.

Pendidikan adalah kunci untuk menggapai masa depan yang cerah serta menjaga perdamaian abadi untuk membangun Aceh Tanoh Loen Sayang yang sedang pembenahan ini. LAII mengajak masyarakat untuk mensyukuri rahmat dan anugrah -perdamaian- yang sedang berjalan agar bersama-sama saling asa, asi, asu, serta memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya dengan belajar Bahasa Jerman / asing yang diselenggarakan pihak LAII dan sangat dibutuhkan seiiring dengan kemajuan zaman. Selain daripada itu LAII memotifasi masyarakat agar terus mendukung dan membantu Pimpinan pilihan rakyat Bapak Irwandi Yusuf agar dalam tugas mulianya tercapai, untuk membela masyarakat dan menjayakan Aceh kembali, sebab Beliau adalah Gubernur pertama pilihan rakyat Aceh melalui pesta demokrasi terspektakuler di Indonesia karena dipantau oleh masyarakat seluruh dunia dan Beliau adalah Sosok Pimpinan orang Aceh yang sesungguhnya yang telah menambah sejarah baru kebesaran Aceh dewasa ini. Amin.

Tidak ada komentar: